Selasa, 28 April 2015

BELAJAR MENARI DENGAN TEHNIK TRADISIONAL


Hasil gambar untuk CARA MUDAH BELAJAR TARI TRADISIONAL
 

 Belajar menari dengan tehnik tradisional

Didalam belajar menari khususnya tari Bali, pada zaman dahulu para seniman tari pada umumnya menggunakan tehnik tradisional yang biasanyan mereka menerapkan tiga jenis tehnik yakni :
  1. Tehnik Imitasi, yang di maksud dengan tehnik imitasi adalah seseorang guru tari yang cara mengajarkan muridnya dengan cara mencontoh kemudian di suruh menirukan dari belakang.
  2. Tehnik Koreksi, tehnik ini adalah membenahi atau memperbaiki gerak muridnya yang salah, menuntun, mengarahkan, yangmana dilakukan dengan keras dan tegas.
  3. Tehnik Moulding, Tehnik ini diterapkan dengan cara merubah bentuk dan tegak pada saat melakukan pelatihan, hingga rupa sesuai dengan bentuk gerak yang di inginkan oleh sang guru. Tehnik ini dikatakan sangat berat karena memerlukan tenaga yang sangat beras dan hanya dapat di lakukan secara perorangan. Semua guru seni tari menggunakan tehnik tradisi ini. Mereka belum sampai pada mengadakan analisa gerak, walaupun mereka mempunyai VOKABULER yang artinya peristilahan yang lengkap tentang semua gerak dari tubuh dan bagian-bagian badan sampai mendetail. Metode yang mereka terapkan bisajuga di sebut “Holistis” atau secara menyeluruh, dan sekaligus dengan lagu iringannya.
Di samping ketiga unsur tehnis tersebut para guru tari tradisional biasanya juga mahir dalam MASAGE/memijat dan mengurut yang tentunya tidak berdasarkan ilmu anatomi dan faal modern, tetapi apa yang mereka dapat pelajari dari gurunya terdahulu di tambah dengan pengalaman mereka sendiri. Mereka melakukan hal itu setelah atau sebelum latihan untuk membuat tubuh sang murid menjadi luwes dan lebih mudah di olah sesuai dengan gerak dan  yang di inginkan. Berbeda dengan metode “analitis” yang mengajarkan tehnik menari atas dasar analisa gerak tubuh, yang bersifat obyektif, rupanya metode yang “holistis” itu bersifat sebagai penghubung antara guru dan murid secara langsung menyusupkan “jiwa” yang bertujuan untuk menjiwai tarian itu dari sang guru kepada sang murid. Kepekaan sang murid untuk penyusupan jiwa ini mungkin juga mempersiapkan kepekaan untuk mendapdtkan “Taksu” sebagai seorang senipan seni pertunjukan di kemudian hari. Sudah tentunya keberhasilan seorang guru untuk menyusupkan “Jiwa” ini masih tergantung dari kesungguhan dan kepribadian sang murid dan sang guru itu sendiri. Dalam hal ini perlu juga di perhatikan peran dan kedudukan guru seni tradisional itu sendiri, yang mana peran seorang guru tari dalam masyarakat lebih di tentukan oleh faktor-faktor lain daripada profesinya sebagai guru tari, yang oleh masyarakat di pandang sebagai kejuruan, keahlian tehnis yang sederajat dengan kejuruan-kejuruan lain seperti juru gamel, juru gambar, tukang ukir, dan sebagainya. Guru seni yang mempunyai peran dan kedudukan khas dalam masyarakat, adalah guru Pedalangan. Biasanya beliau tidak suka menyebut dirinya sebagai guru,tetapi hanya sebagai “dalang” karena beliau tidak selalu melakukan kegiatan mengajar.
Belakangan ini, meskipun banyak guru-guru tari yang telah memiliki kemampuan didalam memberikan pelatihan menari akan tetapi metode-metode tersebut di atas tetap terpakai dan bahkan ada pula mempergunakan tongkat kayu sebagai penyangga bahu dari pada anak didiknya, hal itu dapat kita jumpai pada pelatihan menari khususnya bagi anak-anak pemula yang akan mempelajari tari Baris. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa menjadi seorang penari Baris hendaknya memiliki fostur tubuh yang tegap dan bahu yang selalu diangkat agar penampilan atau penyajian tarian tersebut menjadi gagah dan bersemangat di dalam pementasannya. Hal tersebut pula dilakukan untuk membiasakan para penari itu sendiri untuk mengangkat bahunya sewaktu menyajikan tarian tersebut, seperti yang kita saksikan bersama hasil yang di capai dengan metode itu sangat memuaskan. Sebagai kesimpulan, Belajar Menaari Dengan menggunakan Tehnik Tradisional juga dapat melahirkan seniman-seniman tari yang baik dan berbakat. Hal positip yang kita dapati selain menjadikan agem penari itu sendiri adalah membentuk sikap/postur tubuh yang tegap dan sehat karena bilamana seseorang itu akan mengambil atau mempelajari tarian yang lain kemnungkinannya akan berhasil hal itu di karenakan telah terlatihnya tubuh untuk menerima gerak-gerak yang bersifat gagah dan berwibawa seperti tarian Teruna Jaya, Kebyar Duduk, Jauk, Topeng dan tarian-tarian yang lainnya yang harus memiliki penyajian gagah dan tegap. Adapun tehnik-tehnik tradisi yang lainnya adalah mengurut para penari sebelum melakukan tarian tersebut adalah untuk memperlancar peredaran darah dan melemaskan otot-otot yang agak kaku sehingga di dalam menari tidak terjadi kesalahan pada otot-otot yang sering di bilang pemanasan. Melakukan pengurutan itupun yang biasanya para guru tari tersebut menggunakan minyak kelapa murni, hal itu dikarenakan minyak kelapa tidak mudah kering dan dapat melicinkan pada bagian-bagian tubuh yang hendak di urut agar sewaktu pengurutan tidak menimbulkan lecet pada kulit. Oleh karena itu sebagian besar pelatih/guru tari yang mengajar dengan cara/tehnik tradisional yang pada umumnya mengerti tentang ilmu mengurut tubuh, hal itu dikarenakan seringnya hal tersebut di lakukan sewaktu akan mengajar sebuah tarian.

TARI TANGGAI


TARI TANGGAI
 adalah sebuah tarian yang disajikan untuk menyambut tamu .Tari tanggai biasanya ditampilkan dalam acara pernikahan adat daerah Palembang.Tari tanggai menggambarkan keramahan, dan rasa hormat masyarakat Palembang atas kehadiran sang tamu dan dalam tari ini tersirat sebuah makna ucapan selamat datang dari orang yang mempunyai acara kepada para tamu.
Penari tari Tanggai menggunakan pakaian khas daerah seperti kain songketdodotpendingkalung,sanggul malangkembang urat atau ramaitajuk cempakokembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga dan kerana tanggai yang dipakai penari, maka tari ini dinamakan tari tanggai.
Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah sehingga penari kelihatan lebih anggun. Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul “enam bersaudara” melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Palembang.
Pada zaman dulu, tari ini adalah tari persembahan masyarakat Buddha di Palembang kepada Dewa Siwa. Para penari membawa sesaji yang berisi bermacam-macam bunga dan buah-buahan. Karena tarian ini awalnya adalah tari persembahan untuk pengantar sesaji, tarian ini dulu termasuk tarian yang sakral dan tidak boleh ditarikan sembarangan. Tanggai yang ada di Palembang memiliki banyak kesamaan dengan tarian yang ada di China. Ini disebabkan karena pada zaman dahulu di Sumatera Selatan ada sebuah kerajaan yang dibangunan oleh generasi Raja Syailendra yang memeluk agama Buddha. Secara tidak langsung, tarian Tanggai ini pun diajarkan karena tari ini berfungsi sebagai tari pemujaan dan persembahan dalam kepercayaan agama Buddha.
Pada zaman sekarang, tari tanggai selain dipertontonkan dalam acara pernikahan masyarakat Palembang,tari ini juga dipertontonkan dalam acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatra Selatan.
Pada dasarnya, tarian ini memiliki beberapa fungsi, yaitu
Sebagai Lambang/Simbol Kehormatan
Dalam tarian ini,ada seorang penari yang menjadi penari utama. Penari tersebut membawa tepak berisi sekapur sirih. Bagi masyarkaat Palembang jaman dulu, pemberian kapur sirih menjadi tanda hormat bagi tamu yang datang. Penari sekapur sirih terdiri dari dua macam yaitu penari sirih tidak jadi dan jadi.Siri jadi merupakan siri yang telah diramu sementara siri tak jadi merupakan siri yang akan diramu tamu itu sendiri.
Sebagai Hiburan
Tarian ini selalu dipentaskan setiap ada acara adat baik acara resmi maupun yang tidak resmi. Bagi para penari, tarian ini menawarkan kenikmatan tersendiri. Selain biasanya dipentaskan untuk acara-acara formal, tarian ini juga telah menjadi hiburan rakyat karena rakyat bisa melihat betapa indahnya gerakan-gerakan dan kepiawaian sang penari dalam menarikan tarian ini.
Sebagai Media Pendidikan
Selain menawarkan unsur hiburan, Tari Tanggai ini juga menawarkan unsur pendidikan. Jadi, dari tarian ini, orang-orang yang melihatnya akan mengetahui bagaimana keindahan kebudayaan di Palembang dan mempelajari bagaimana tarian ini. Musik pengiring tarian ini adalah musik yang menggabungkan sebuah instrumnn yang dikerjakan oleh komponis dalam menyajikan musik iringan untuk tarian ini.

TIPS CARA BELAJAR MATEMATIKA

TIPS CARA BELAJAR MATEMATIKA
 
Ada beberapa tips yang bisa kita tempuh agar kia bisa menguasai Matematika:
1. Luruskan Niat
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah “Meluruskan Niat” dalam belajar matematika, janganlah kita belajar matematika hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus sebagai syarat lulus mata ujian Matematika. Karena hal ini berarti jika kita telah melewati ujian/test, maka kita akan meninggalkan dan melupakan materi yang telah kita pelajari tersebut. Niatkan belajar matematika untuk menambah pengetahuan kita. Karena dengan belajar matematika, daya nalar otak kita akan terasah dengan baik sehingga mudah untuk menerima pelajaran yang lainnya. Ingat sekali lagi, jangan hanya berorientasi kepada Hasil ujian, tapi berorientasilah pada Proses belajarnya..
2. Kenali, pahami lalu Cintai keindahan matematika
Point ini merupakan poin yg paling penting dalam belajar matematika. Akan sangat mudah mempelajari sesuatu jika kita mencintainya terlebih dahulu. Bagaimana mau mencintai matematika jika kita tidak mengenalnya? maka langkah kedua adalah kita harus mengenal apa itu matematika, apa fungsi matematika bagi kehidupan sehari hari. jika kamu sudah mengenalnya, maka kamu akan tahu bahwa matematika memang sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, contoh sederhananya, ketika tukang bangunan membuat sebuat Fondasi rumah, maka dia harus menghitungnya secara teliti agar pondasinya tidak timpang, maka digunakanlah beberapa rumus matematika. bahkan ketika kita menghitung uang jajan kita, maka kita harus menghitungnya menggunakan matematika bukan? Sungguh tak mungkin kita bisa hidup jauh dari matematika. Maka Tanamkanlah dalam pikiran kita bahwa matematika itu sesuatu yang berguna, indah, menarik dan sebagai teka-teki yang menyenangkan untuk dipecahkan. Jika kita telah mencintainya, Semua rumus yang kelihatannya rumit tiba tiba akan menjadi mudah untuk dipelajari. Begitulah kekuatan cinta, bahkan kotoran kucing pun bisa jadi kue coklat :D
3. Berdoa
Sebelum kita memulai mempelajari matematika, ada baiknya kita berdoa agar Tuhan memberi kemudahan bagi kita untuk memecahkan setiap persoalan yang terdapat di materi yang kita pelajari. Bukankah Tuhan itu Maha Pintar? Maka mintalah kepada-NYA sedikit kepintaran-NYA agar kita bisa memahami materi yang kita pelajari. Selain itu agar kita tetap konsisten dalam belajar dan gigih dalam berusaha, serta tidak mudah putus asa dalam belajar. Jadi doa ini juga termasuk hal yang penting.
4. Banyak Latihan dan Belajar
3 point diatas akan sangat tidak berguna jika ujung ujungnya kamu tidak mengambil langkah untuk segera belajar dan banyak latihan dengan rajin dan KONSISTEN. terkadang ada masanya kita semangat sekali untuk belajar, namun ada juga masa masa ketika malas sekali untuk belajar. Maka disini butuh kedisiplinan serta kekonsistenan dalam mempelajari matematika. Dalam 1 hari Tidak perlu meluangkan terlalu banyak untuk belajar, cukup sedikit waktu namun tetap kontinyu dan konsisten. Matematika adalah ilmu hitung, tentu akan semakin baik belajar ilmu hitung dengan berlatih menghitung dengan rajin. banyakin latihan membahas soal-soal, karena jika kita sudah terbiasa, maka akan mudah bagi kita untuk menyelesaikan soal yang sama dikemudian hari. Selain itu hal tersebut juga bisa membuat pemahaman kita kepada matematika semakin mendalam.
Setidaknya ada 6 tahap cara belajar yang baik:
a. Pahami Materi dengan rumus rumusnya
b. kelompokan rumus rumus yang ada
c. mulai mengerjakan soal-soal yang ada pembahasannya.
d. kerjakan soal tadi tanpa liat pembahasan.
e. kerjakan soal lain yang tipenya sama.
f. Terus berlatih soal-soal yang lain.
g. jangan hanya belajar dari satu buku, karena biasanya ada buku yang tidak menjelaskan persamaan secara detail sehingga susah untuk dipelajari. Jadi disarankan agar mencari buku referensi yang lain agar semakin mudah dalam mempelajari.
tips: jika mengerjakan soal pilihan ganda… pertama baca dulu sebagian jawaban… lalu baca pertanyaannya… lalu lihat lagi jawabannya semuanya…baru cari jawabannya (dengan cara ini… kamu akan tahu maksud soal itu)
5. Tiada kata “Aku Tak Bisa” dan “Putus Asa”
Putus Asa merupakan penyakit yang paling sering ditemui setiap orang ketika berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Ketika kita belajar matematika, hindarilah sejauh mungkin kata putus asa, ketika kita menemukan soal yang rumit,maka segera minta bantuan ke guru matematika atau ke teman yang sudah memahami. sebisa mungkin jauhkan diri dari mengucapkan kata “Aku Tak Bisa” karena hal tersebut hanya memperburuk keadaan, ketika kamu merasa bahwa kamu tidak bisa mengerjakannya, maka katakanlah “Aku Pasti Bisa”!! Berilah semangat motivasi untuk diri sendiri, karena setiap permasalahan pasti ada pemecahannya..
6. Sabar..
Sabar dalam belajar, sabar dalam memecahkan persoalan, sabar dalam melaksanankan segala sesuatu, orang sabar disayang Tuhan..
Tips tips diatas berguna sekali dalam memahami cara belajar matematika yang baik. Kita juga harus mengetahui Cabang Matematika yang sangat perlu kita kuasai. Beberapa cabang yang cukup mendasar dan bermanfaat luas dalam pengembangan ilmu Matematika:
1) Arimatika. Semua hal tentang tambah, kurang, kali, bagi. Cabang Matematika yang paling sering digunakan dalam hidup ini, bahkan oleh orang yang tidak suka Matematika sekalipun! 
2) Geometri. Ilmu yang membahas bentuk, bidang, dan ruang suatu benda (terutama luas dan volume). Insinyur dan arsitek yang kompeten pasti menguasai cabang Matematika ini.
3) Aljabar. Manipulasi operasi arimatika untuk mencari suatu nilai yang tidak diketahui (biasanya dinyatakan dalam variabel x dan y). Ahli komputer dan programming termasuk mereka yang wajib menguasai aljabar. Bahkan ketika kecil, einstein mulai belajar matematika dari Aljabar ini.
4) Trigonometri. Cabang matematika yang didedikasikan untuk mempelajari semua properti pada segitiga (terutama sudut dan sisi) beserta manipulasinya. Trigonometri juga harus dikuasai oleh para insinyur dan arsitek.
5) Kalkulus (deret, limit, turunan, differensial, dan integral). Cabang matematika yang WAJIB dikuasai ilmuwan dan insinyur. Ilmu kalkulus mempelajari laju perubahan sesuatu, penjumlahan sesuatu yang banyak sekali menuju suatu nilai pasti, sampai pendekatan yang luar-biasa akurat untuk menghitung sesuatu yang “nyaris” mustahil dipecahkan untuk dihitung menggunakan operasi matematika biasa.

BELAJAR SENI RUPA

  BELAJAR SENI RUPA

Dalam belajar seni rupa, ada beberapa hal pokok yang harus dikuasai dan dimiliki, yakni pertama, kepekaan estetik atau keindahan, keterampilan teknik, dan imajinasi kreatif. Kepekaan estetik atau rasa keindahan harus dimiliki oleh setiap orang yang memilih profesi bidang kesenian karena inti dari seni adalah keindahan.


Gambar 5 (a): "Tangisan Jow Batari". patung karya G Sidarta Soegijo (sumber: Indonesian Heritage, 1998); (b) "Tari Teruna Jaya", lukisan karya Agus Jaya (Sumber: Buku Koleksi Presiden Soekarno)


Pertama, Keindahan berada pada rasa. Apabila berhubungan dengan penglihatan, maka ketajaman rasa keindahan berada pada kepekaan visual yang perlu diasah secara terus menerus agar mencapai ketajamannya. Begitu pula dengan keterampilan teknik menggunakan alat dan bahan berhubungan erat dengan kepekaan estetik. Keduanya tidak dapat dipisahkan seperti halnya pada gambar (6) antara rasa keindahan dan keterampilan teknis lebur menjadi satu. Orang tidak akan dapat menikmati keindahan ekspresinya jika tidak memiliki kepekaan estetik yang memadai. Begitu pula senimanya tanpa menguasai ketrampilan teknik dan kepekaan estetik tidak akan dapat menghasilkan karya seni rupa yang baik.

Gambar 6. Nyoman Gunarsa, Kalarahu( Sumber: Katalog Pameran Lukisan ’Moksa’ Nyoman Gunarsa, 2004)
 
Kedua, wawasan yang luas dan imajinasi kreatif yang tinggi sangat membantu mengembangkan kemampuan dalam membuat karya seni yang hebat. Namun, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan dan motivasi yang kuat untuk bekerja keras, membina hubungan dengan pihak-pihak yang membutuhkan seni guna mencapai cita-cita menjadi perupa yang berhasil. Lihatlah seniman-seniman besar, mereka di samping memiliki kemampuan teknik dan kepekaan estetik dan imajinasi yang tinggi, mereka juga pekerja keras untuk dapat meraih cita-citanya. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. Dengan menyadari hal ini, profesi bidang kesenian dapat berhasil dengan baik, bila secara total mencurahkan segenap waktu, upaya dan energi untuk mencapainya. Seni rupa sangat menjanjikan untuk itu. Masalah umum yang ada di sekolah adalah upaya membimbing siswa secara efektif dalam bidang seni yang masih perlu dimantapkan. Secara umum keterampilan yang diperoleh oleh siswa lebih bertumpu karena pencariannya dengan latihan sendiri.

Ada dua cara belajar seni rupa yang sederhana tetapi efektif agar berhasil yaitu meniru dan melakukan eksperimen. Meniru merupakan sifat alami manusia, dengan meniru manusia dapat hidup. Lihatlah bayi, dia dapat berjalan, berbicara dan mengerjakan hal lainnya adalah dengan meniru. Begitu pula dalam dunia seni rupa, pada tahap awal belajar salah satunya adalah dengan meniru. Meniru cara kerja guru, seniman yang telah lebih dahulu mengetahui cara kerja menggambar, melukis, mematung. Kemudian meniru apa yang ada di lingkungan, seperti meniru bentuk benda, pohon, binatang, manusia, bangunan, mesin, kendaraan dan sebagainya. Dalam belajar dengan proses meniru sebenarnya yang dilakukan adalah melatih ketajaman penglihatan dan melatih koordinasi tangan untuk menguasai alat dan bahan yang digunakan. Penguasaan kemampuan ini dapat terlihat ketika menggambar dengan meniru suatu benda. Apabila hasil gambarnya ada ketidaksesuaian bentuk maupun warna dengan benda aslinya, maka yang terjadi adalah kekurangan kemampuan dalam melihat dan menirukan melalui teknik dengan alat dan bahan yang digunakan. Di dalam tradisi belajar seni rupa di Eropa misalnya, meniru merupakan suatu cara yang ditempuh oleh senimanseniman besar, seperti Rubens meniru karya Leonardo da Vinci. Tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini di sekolah-sekolah seni di Inggris. Mahasiswa dengan seijin otoritas di suatu galeri atau museum sengaja meniru salah satu karya materpiece dari pelukis ternama. Maksudnya adalah melakukan studi keteknikan (tapak tilas) melukis dari sang maestro yang nantinya dapat dikembangkan oleh sang siswa untuk mendapatkan ciri khas dalam karyanya. Bagaikan sang Maestro menuntun calon seniman baru melalui karyanya. Dalam dunia seni rupa sering kali meniru disalahartikan. Padahal metode ini merupakan salah satu langkah untuk membuka jendela kreatif yang sangat didambakan dalam dunia seni, yaitu menjadi seniman yang kreatif.

Selanjutnya setelah memahami cara kerja seni rupa yang dipilih, agar tidak terbenam ke dalam dunia tiru-meniru, seorang seniman harus melangkah ke tahap berikutnya, yaitu menjadi seniman inovator dan kreator. Menjadi inovator dan kreator, seorang seniman harus selalu melakukan eksperimen. Langkah awal adalah melakukan perubahan cara kerja, atau mengubah pola bentuk dan warna yang telah dikuasai dengan menambah atau mengurangi, sehingga apa yang dibuat mengalami perkembangan. Dengan melakukan eksperimen secara terus menerus seorang seniman kreator sebenarnya sama dengan seorang ilmuwan peneliti yang bekerja di laboratorium untuk mendapatkan hal-hal baru dari apa yang ditekuninya. Laboratorium seniman adalah studio atau bengkel kerja, untuk itu tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana pengembangan yang diperlukan. Selanjutnya, seniman juga tidak puas dan berhenti hanya pada permainan teknik, estetik dan ekspresi, ia juga dapat melangkah ke tahap selanjutnya yaitu seniman yang mampu merumuskan fenomena kebenaran melalui perenungan, kontemplasi yang diungkapan dalam karya-karya seninya.

cara mudah belajar akutansi

Cara Mudah Belajar Akuntansi.

 Mempelajari akuntansi jika di lakukan dengan benar maka akan sangat mudah untuk di pahami. Ada beberapa tingkat yang harus di pelajari secara berurut. Tidak boleh langsung pada tingkat yang seharusnya belum bisa di pelajari. Misalnya langsung mempelajari neraca, kemudian mencari tau bagaimana cara membuat neraca. Tetapi harus mempelajari dari awal sehingga neraca bisa terbentuk. Maka cara belajar akuntansi adalah dengan mengikuti langkah tingkat dasar akuntansi berikut :

Dasar-dasar Akuntansi
Yang paling pertama harus di ketahui adalah tentang dasar-dasar akuntansi. Dimulai dari mengenal bukti transaksi dan mengerjakan persamaan dasar akuntansi. Untuk artikel tersebut telah kami tuliskan dalam artikel : Logika Persamaan dasar Akuntansi.
Jika kita telah mahir mengerjakan persamaan dasar akuntansi, berarti kita telah paham dari apa yang menjadi inti akuntansi itu dan memahami logika akuntansi dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi yang menganut rumus tunggal Harta = Utang + Modal
Jika persamaan tersebut telah di kuasai maka selanjutnya pada tingkat menjurnal. Hal yang paling inti dari kegiatan menjurnal adalah dengan memahami debet dan kredit. Karena dalam proses jurnal yang menjadi perhatian utama adalah tenang debet dan kredit. Untuk masalah ini telah kami tuliskan dalam artikel : Memahami Debet Kredit
Jika tidak bisa memahami ini maka sebaiknya untuk tidak melangkah pada tingkat berikutnya sebelum anda benar-benar mahir dalam dasar-dasar akuntansi.

Akuntansi Aktiva
Berikutnya adalah memahami tentang Aktiva atau juga di kenal sebagai asset (Harta). Dari sini kita akan mempelajari tentang apa saja yang menjadi bagian dari aktiva tersebut. Dan pengenalan akan aktiva lancar dan aktiva tetap. Yang di pelajari misalnya Sifat aktiva, bentuk aktiva dan definisi aktiva.

Akuntansi Kewajiban dan ekuitas
Yang menjadi fokus selanjutnya adalah tetang kewajiban dan modal. Pada bagian ini kita akan mempelajari hampir sama dengan Aktiva di atas yaitu tentang pengenalan Utang baik jangka panjang atau jangka pendek. Kemudian modal dan apa saja yang mempengaruhi modal (ekuitas).

Penyusunan Neraca
Pada bagian ini kita sudah di ajarkan untuk membentuk neraca. Neraca itu ada banyak jenisnya dan terkadang orang mengatakan bahwa jika neraca sudah di bentuk maka laporan keuangan sudah bisa di sajikan. Hal tersebut benar tetapi kurang tepat karena data neraca itu masih butuh untuk diolah. Ada beberapa neraca yang perlu untuk di ketahui yaitu :
  1. Neraca Awal Yaitu neraca yang di gunakan sebelum proses awal kegiatan akutansi. Contoh neraca ini adalah ketika memulai usaha maka neraca-nya adalah Harta = Utang + Modal ( 0 = 0 + 0 ). Barulah pada bulan pertama neraca tersebut akan terisi.
  2. Neraca Saldo yaitu neraca yang berisi tentang total saldo yang di hasilkan dari sebuah buku besar. Fungsi neraca ini melanjutkan Neraca Awal dan dalam neraca ini masing mengandung akun-akun yang mempengaruhi Laporan Rugi laba dan Perubahan Modal. Neraca ini juga adalah akumulasi penjumlahan dari Neraca Awal + Neraca Saldo.
  3. Neraca Penyesuaian yaitu Neraca yang menggambarkan posisi sebenarnya dari sebuah perusahaan yang tidak ada lagi sebuah transaksi yang di lupakan dan semua telah tercatat. Dan dalam neraca ini pula masih ada akun yang mempengaruhi Laporan Rugi Laba dan Perubahan Modal.
  4. Neraca Lajur yaitu Neraca Lembar kerja atau di kenal juga dengan Nama Work Sheet ini adalah berisi tentang neraca Saldo, neraca penyesuaian, Neraca Setelah di sesuaikan, Neraca dan Rugi Laba. Dalam Neraca lajur inilah pada bagian yaitu Neraca dan Rugi Laba yang menjadi dasar laporan keuangan (Neraca, Laporan Rugi Laba dan Laporan Perubahan Modal).
  5. Neraca Akhir yaitu neraca yang akan di jadikan sebagai dasar pembuantan siklus akuntansi berikutnya. Dan neraca ini pada awal kegiatan akan berubah nama menjadi neraca awal seperti poin 1 maka siklus tersebut terulang. Setelah neraca ini di bentuk Laporan rugi laba dan perubahan modal tidak lagi di pakai.
Penyusunan Laporan Laba rugi
Pada tahap ini anda akan di ajarkan untuk membentuk laporang keuangan seperti neraca, laporan rugi laba dan perubahan modal. Pada tahap ini tidak begitu sulit, hanya tinggal memindahkan apa yang ada di Neraca lajur saja.

Penyusunan Arus Kas
Dalam hal ini kita akan di ajarkan untuk menyusun laporan arus kas yaitu tentang mengelompokkan yang mana arus kas lancar, inventasi dan yang tidak mempengaruhi usaha tetapi masuk dalam kas usaha.

Penyusunan Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk laporan perubahan modal hanya tinggal menambahkan antara Modal pada Neraca di tambah dengan hasil rugi laba bila posisi laba (kredit) dan dikurangi bila posisi rugi (Debet). Dan jika ada pengambilan pribadi (Prive) juga di masukkan mengurangi rugi laba. Posisi modal awal di tambahkan dengan laha usaha di kurangi prive, maka akan di temukan posisi modal akhir.

Dasar Analisis Laporan Keuangan
Dalam hal ini kita akan di jarkan untuk menganalisa berbagai hal penting tentang keuangan. Misalnya rasio perusahaan terhadap kas dan Utang lancar. Rasio tentang Pendapatan terhadap biaya dan sebagainya. Dari hasil analisa ini nanti akan menjadi sebuah informasi bagi perusahaan dalam mengambil langkah selanjutnya.
Dengan mengikuti langkah-langkah cara mudah belajar akuntansi ini maka anda akan mampu melaksanakan kegiatan akuntansi atau setidaknya membuat anda mampu membaca laporan keuangan yang di sajikan.